Halaman
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik
untuk Kelas VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Editor : Dindin Supratman
Vidia Tri Astuti
Layouter
: Affandia Bimantara
Deden Moch. Sahid
Ilustrator
: Syarip Permana
Desainer Sampul : M. Abdul Rifa'i
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009
Diperbanyak oleh .....
Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan nasional
dari Penerbit PT. Pribumi Mekar
372.8
PRA PRAYOGA Bestari
p
Pendidikan Kewarganegaraan 6 : Menjadi Warga Negara yang
Baik untuk Kelas VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah /
Penulis Prayoga Bestari, Ati Sumiati ; Editor Dindin Supratman,
Vidia Tri Astuti ; Ilustrator Syarip Permana. -- Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
vi, 114 hlm. : ilus. ; 25 cm.
Bibliogra
fi
111
.mlh
:
ISBN 978-979-068-082-1 (no.jil.lengkap)
ISBN 978-979-068-095-1
1. Pendidikan Moral Pancasila-Studi dan Pengajaran
2. Pendidikan Moral Pancasila-Pendidikan Dasar
I. Judul II. Ati Sumiati III. Dindin Supratman IV.Vidia Tri Astuti
VI. Syarip Permana
iii
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional,
pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/
penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website)
Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan
telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan
untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2008 tanggal 7 November 2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa
dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak,
dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan
yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan
lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun
sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber
belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa
kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami
menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu,
saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Februari 2009
Kepala Pusat Perbukuan
Kata Sambutan
Selamat. Kamu sekarang telah duduk di kelas enam sekolah dasar. Mulai
sekarang, kamu harus rajin belajar agar cita-citamu tercapai. Belajarlah sungguh-
sungguh. Buku yang kamu baca ini adalah buku Pendidikan Kewarganegaraan.
Buku ini menyampaikan pesan bagi kita untuk menjadi warga negara yang
baik.
Buku ini dibuat untuk membantumu dalam memahami hak dan kewajiban
sebagai warga negara. Warga negara yang baik harus mampu menjalankan hak
dan kewajibannya dengan baik.
Buku ini terdiri atas empat bab. Kamu akan mempelajarinya secara berurutan,
dari yang mudah ke yang sukar. Ada empat bagian yang akan kamu pelajari
dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan ini. Bagian itu adalah Perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara, Sistem Pemerintahan Republik Indonesia,
Peranan Indonesia di Asia Tenggara, Politik Luar Negeri Indonesia dalam
Era Globalisasi. Buku ini dilengkapi dengan pelatihan-pelatihan yang dapat
membantumu mengingat materi. Kamu dapat menguji kemampuanmu dalam
memahami materi secara langsung. Namun, pelatihan sendiri atau bersama
teman juga penting. Jika kamu sudah memahami Pendidikan Kewarganegaraan
dengan baik, kamu mampu menerapkannya dengan baik dalam kehidupan
sehari-hari.
Selamat mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan. Jangan malu atau
segan untuk bertanya kepada gurumu jika ada materi yang kurang dipahami.
Gunakan buku ini dan pahami isinya dengan baik. Jangan lupa berdoa sebelum
belajar.
Kata Pengantar
Penerbit
v
Buku
Pendidikan Kewarganegaraan
:
Menjadi Warga Negara yang Baik
untuk
kelas VI SD/MI ini terdiri atas empat bab, yaitu Perumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara, Sistem Pemerintahan Republik Indonesia, Peranan Indonesia di
Asia Tenggara, serta Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi. Agar
pembelajaranmu lebih efektif, sebaiknya kamu pahami dahulu bagian-bagian
dalam buku ini. Setiap bagian memiliki arah dan tujuan yang pada dasarnya
mendukung isi materi buku. Mari, kita cermati bagian-bagian tersebut.
Memahami Bagian Buku Ini
1. Materi Pelajaran
Materi pelajaran menggunakan bahasa
yang m
udah dipahami.
2. Pesan Budi Pekerti
Pesan moral mengenai materi yang
diajar
kan.
3. Wawasan
Wawasan mengenai materi tambahan
yang ber
kaitan dengan materi yang
diajarkan.
114
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
Kegiatan
Latihan Mandiri
Kerjakan pada buku tugasmu.
Buatlah kliping berisi berita dari berbagai media massa yang memuat tema kebijakan dan
politik luar negeri yang pernah dilakukan oleh Indonesia, kemudian pahami isinya dan
berikan pendapat kalian mengenai berita tersebut. Setelah itu, bacakan salah satu kliping
yang telah kalian buat di depan kelas, agar teman-teman kalian dapat ikut memberikan
penilaian terhadap isi kliping tersebut.
Abolisi
: penghentian tuntutan pidana.
Amnesti :
pembatalan
hukuman.
APEC
: Kerja sama negara-negara Asia Pasifik
ASA :
Association of South East Asia
ASEAN :
Association of South East Asian Nations
ASEM :
Asia Europe Meeting
ASPAC :
Asia Pacific Coorporation
BPK
: Badan Pemeriksa Keuangan
BPUPKI
: Ba
dan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdeka
an
Indonesia
Glosarium
1. Dalam melaksanakan hubungan dengan
luar negeri Indonesia meng
guna kan
program yang lebih dikenal sebagai ....
a. politik bebas bebas
b. politik aktif aktif
c. poltik bebas aktif
d. politik Indonesia
4. Identitas yang membedakan negara satu
dengan yang lainnya dilihat dari ....
a. budaya
b. politik luar negeri
c. kerja sama
d. keaktifan
Kerjakan pada buku tugasmu.
A. Pilih jawaban yang paling tepat.
Evaluasi Bab 4
4
5
6
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
Berbagai suku bangsa, budaya, adat dan kepercayan tumbuh
subur di Indonesia. Perjuangan bangsa Indonesia mencapai
puncaknya ketika dibacakan teks Proklamasi Kemerdekaan
oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada 17
Agustus 1945. Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil
perjuangan bangsa Indonesia, bukan pemberian negara
lain.
Memang Jepang pernah menjanjikan akan memberikan
kemerdekaan pada bangsa Indonesia. Perdana Menteri
Kuniaki Koiso yang menggantikan Perdana Menteri
Tojo berpidato pada 17 Juli 1944 yang menjanjikan akan
memberikan kemerdekaan bagi Hindia Timur.
Sumber:
50 Tahun ABRI,
1995
Pada 1 Maret 1945, dibentuk Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Anggota BPUPKI terdiri atas 67 orang, dan 7 orang di
antaranya merupakan bangsa Jepang, yang tidak memiliki
hak suara. Dalam bahasa Jepang BPUPKI disebut
Dokuritsu Junbi
Cosakai
. BPUPKI diketuai oleh Radjiman
Wediodiningrat dan wakilnya R. Soeroso, beserta seorang
Nilai Juang
dalam Perumusan
Pancasila
A
Gambar 1.1
Teks Proklamasi yang
diketik oleh Sajuti
Melik.
Untuk mempersatukan
kepulauan Indonesia
menjadi satu kesatuan
yang utuh, maka
diperlukan adanya satu
kesepakatan bersama
yang mampu mewakili
kepentingan semua
rakyat Indonesia secara
menyeluruh.
Pesan
Budi
Pekerti
Dalam melakukan
perjuangannya, para
perumus Pancasila
dilandasi oleh semangat
pantang menyerah dan
Wawasan
1
2
3
4. Latihan
Latihan berisi kegiatan mandiri dan
bersama.
5. Evaluasi
Evaluasi berisi soal akhir bab, akhir
semester dan akhir tahun yang
berhubungan dengan mater
i pelajaran.
6. Glosarium
Berisi pengertian istilah penting
dalam mater
i.
v
i
Kata Sambutan — iii
Kata Pengantar — iv
Memahami Bagian Buku Ini — v
Bab 1 Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara — 1
A.
Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila — 3
B. Nilai Kebersamaan dalam Perumusan Pancasila — 12
C. Meneladani Nilai-Nilai Perjuangan — 15
Evaluasi Bab 1 — 22
Ayo, Kerjakan — 24
Daftar Isi
Su
mb
e
r
:
www. courseware.com
Bab 2 Sistem Pemerintahan Republik Indonesia — 25
A.
Proses Pemilu dan Pilkada — 27
B. Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia — 37
C. Tugas dan Fungsi Pemerintahan — 54
Evaluasi Bab 2 — 59
Ayo, Kerjakan — 61
Evaluasi Semester 1 — 62
Portofolio — 64
Bab 3 Peranan Indonesia di Asia Tenggara — 65
A. Kerja Sama Negara-Negara Asia Tenggara — 67
B. Peran Serta Indonesia di Kawasan Asia Tenggara — 70
Evaluasi Bab 3 — 80
Ayo, Kerjakan — 82
Bab 4 Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi — 83
A. Politik Luar Negeri dan Kebijakan Luar Negeri — 85
B. Tujuan dalam Hubungan Luar Negeri Indonesia — 90
C. Peranan Indonesia dalam Politik Luar Negeri Bebas Aktif — 94
Evaluasi Bab 4 — 99
Ayo, Kerjakan — 102
Evaluasi Semester 2 — 103
Portofolio — 106
Evaluasi Akhir Tahun — 107
Daftar Pustaka — 1
11
Glosarium — 112
Sumber
:
www.pnri.go.id
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
1
Perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara
Kamu dapat mengetahui perumusan Pancasila sebagai dasar
negara dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Manfaat yang Kamu Peroleh
A. Nilai Juang
dalam Perumusan
Pancasila
B. Nilai Kebersamaan
dalam Perumusan
Pancasila
C. Meneladani
Nilai-Nilai
Perjuangan
Pancasila, Dasar Negara, Nilai Perjuangan, dan Nilai
Kebersamaan.
Kata Penting
Selamat. Kamu telah berhasil naik ke Kelas VI. Pada
waktu kamu Kelas V, kamu telah mempelajari materi
tentang mematuhi keputusan bersama. Materi tersebut
merupakan bentuk pengamalan dari nilai-nilai Pancasila
yang sejarah perumusannya akan dibahas pada bab ini.
Tahukah kamu bahwa bangsa Indonesia memiliki
Dasar Negara yang disebut Pancasila. Apakah yang
disebut Pancasila? Bagaimana Pancasila itu lahir? Apa
saja nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila? Semua
pertanyaan tersebut akan kamu temukan jawabannya dalam
pembahasan bab ini. Sebelum kamu mempelajari bab ini,
perhatikanlah peta konsep berikut.
Bab
1
Sumber:
www.courseware.com
1
2
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
Peta Konsep
Nilai Juang
dalam Perumusan
Pancasila
Keistimewaan
Pancasila
Kedudukan
Pancasila
Nasionalisme
Kebersamaan
Pantang Menyerah
Pancasila Digali dari Nilai
Luhur Bangsa Indonesia
Pandangan Hidup
Dasar Negara
Sumber Hukum Tertinggi
Perumusan
Pancasila
meliputi
antara
lain
yaitu
yaitu
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
3
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
Berbagai suku bangsa, budaya, adat dan kepercayaan
tumbuh subur di Indonesia. Perjuangan bangsa Indonesia
mencapai puncaknya ketika dibacakan teks Proklamasi
Kemerdekaan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad
Hatta pada 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan
bangsa Indonesia, bukan pemberian negara lain. Memang
Jepang pernah menjanjikan akan memberikan kemerdekaan
pada bangsa Indonesia. Perdana Menteri Kuniaki Koiso
yang menggantikan Perdana Menteri Tojo berpidato
pada 17 Juli 1944 yang menjanjikan akan memberikan
kemerdekaan bagi Hindia Timur. Para tokoh terdahulu
bangsa Indonesia, semakin terpanggil untuk berjuang
dan membuktikan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia
bukanlah sebuah hadiah dari bangsa penjajah.
Sumber:
50 Tahun ABRI,
1995
Pada 1 Maret 1945, dibentuk Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Anggota BPUPKI terdiri atas 67 orang dan 7 orang di
antaranya merupakan bangsa Jepang, yang tidak memiliki
hak suara. Dalam bahasa Jepang BPUPKI disebut
Nilai Juang
dalam Perumusan
Pancasila
A
Gambar 1.1
Teks Proklamasi yang
diketik oleh Sajuti
Melik.
Ayo,
Berlatih
Diskusikan dengan
temanmu. Bagaimana
isi dari teks Proklamasi
Kemerdekaan RI
tahun 1945 menurut
pandangan kalian?
Kemudian, laporkan
hasilnya kepada
gurumu.
4
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
Dokuritsu Junbi
Cosakai
. BPUPKI diketuai oleh Radjiman
Wediodiningrat dan wakilnya R. Soeroso beserta seorang
yang berkebangsaaan Jepang.
Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta akhirnya
memproklamasi
kan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945
pukul 10.00 pagi di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56
Jakarta (sekarang menjadi Gedung Perintis Kemerdekaan
di Jalan Proklamasi). Hari itu bertepatan dengan bulan
Ramadhan (bulan puasa pada kalender umat Islam).
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka,
1977
Pengibaran bendera Merah Putih yang dijahit oleh
Ibu Fatmawati (istri Soekarno) dilakukan oleh Latief
Hendraningrat dan Suhud. Adapun lagu ciptaan WR.
Soepratman,
Indonesia Raya
dinyanyikan bersama-sama
secara serentak.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka,
1977
Gambar 1.2
Ir. Soekarno dan Drs.
Mohammad Hatta
memproklamasi
kan
kemerdekaan pada 17
Agustus 1945.
Gambar 1.3
Suasana pengibaran
bendera merah putih pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
5
Pancasila lahir tidak semudah yang dibayangkan.
Kelahirannya memerlukan proses yang sangat lama.
Dimulai dari perjuangan rakyat Indonesia yang bersatu
dalam melawan penjajah sampai akhirnya tercetuslah
istilah Pancasila yang menjadi dasar bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Istilah Pancasila sebenarnya telah dikenal sejak zaman
Majapahit yaitu sekitar abad ke-14 yang terdapat dalam
kitab
Negarakertagama
dan
Sutasoma
. Kitab
Negarakertagama
merupakan karya dari Mpu Prapanca, sedangkan kitab
Sutasoma
merupakan karya Mpu Tantular.
1. Sidang BPUPKI Pertama
Sidang BPUPKI dilaksanakan selama empat hari,
dimulai tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Berturut-
turut yang tampil untuk berpidato menyampaikan usulan,
di antaranya Mr. Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir.
Soekarno. Ketiga tokoh tersebut sama-sama membicarakan
tentang dasar negara.
Dalam perumusan dasar negara terdapat tiga tokoh
yang masing-masing mengajukan lima dasar negara. Untuk
lebih jelasnya mari bandingkan pendapat dari ketiga tokoh
tersebut.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka,
1977
Ayo,
Berlatih
Diskusikan dengan
temanmu. Apakah
ada perbedaan antara
Pancasila yang
termuat dalam kitab
Negarakertagama
dan
Sutasoma
? Kemudian,
laporan hasilnya kepada
gurumu.
Gambar 1.4
Ir. Soekarno saat
mengusulkan rumusan
Pancasila dalam Sidang
BPUPKI.
6
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
a. Mr. Mohammad Yamin
Saat sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945 beliau
menyampaikan lima dasar negara, yaitu:
1. peri kebangsaan;
2. peri kemanusiaan;
3. peri ketuhanan;
4. peri kerakyatan;
5. kesejahteraan rakyat.
b. Prof. Dr. Soepomo
Pada 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengusulkan
lima dasar negara sebagai berikut.
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Mufakat dan demokrasi
4. Musyawarah
5. Keadilan sosial
c. Ir. Soekarno
Pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945, Ir. Soekarno
mengusulkan lima dasar negara Indonesia yang diberi nama
Pancasila. Kelima rancangan tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat dan demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Pada akhir sidang, tidak ada keputusan tentang rumusan
dasar negara yang mana yang dapat diterima. Kemudian,
BPUPKI membentuk Panitia Sembilan untuk membahas
usulan-usulan tersebut. Akhirnya, pada 22 Juni 1945 Panitia
Sembilan berhasil merumuskan Piagam Jakarta.
Rumusan Pancasila yang termuat dalam Piagam
Jakarta yang ditandatangani oleh Panitia Sembilan
dinyatakan juga sebagai rumusan BPUPKI. Rumusan
Pancasila pada 22 Juni 1945 (Rumusan Piagam Jakarta)
adalah sebagai berikut.
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Sumber:
www.presidenpnri.go.id
Gambar 1.5
Soepomo ialah salah seorang
yang mengusulkan lima
dasar negara.
Figur
Sumber :
www.googleimages.com
K.H. Dewantara ialah
salah seorang pahlawan
nasional Indonesia yang
menjadi bagian dari
anggota BPUPKI.
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
7
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Sidang BPUPKI Kedua
Hari pertama sebelum sidang BPUPKI kedua dimulai,
diumumkan oleh ketua bahwa ada penambahan enam
anggota baru Badan Penyelidik yaitu: Abdul Fatah Hasan,
Asikin Natanegara, Soerjo Hamidjojo, Muhammad Noor,
Mas Besar, dan Abdul Kaffar.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka,
1977
Ir. Soekarno sebagai Ketua Panitia Kecil mela-
porkan hasil pertemuannya yang dilakukan sejak 1
Juni yang lalu. Menurut laporan itu, pada 22 Juni 1945
Ir. Soekarno mengadakan pertemuan antara Panitia
Kecil dengan anggota-anggota Badan Penyelidik.
Tokoh yang hadir dalam pertemuan itu berjumlah 38
anggota, yaitu anggota-anggota Badan Penyelidik yang
merangkap menjadi anggota
Cuo Sangi
In
dari luar
Jakarta, dan pada waktu itu Jakarta menjadi tempat rapat
Cuo Sangi In
. Dari sidang ini dibentuk Panitia Kecil yang
beranggotakan 9 orang sehingga dikenal dengan nama
Panitia Sembilan. Panitia ini diketuai oleh Ir Soekarno.
Kesembilan orang tersebut, yaitu:
G
ambar 1.6
Sidang BPUPKI II
pada 10-16 Juli 1945.
8
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
Untuk mempersatukan
Kepulauan Indonesia
menjadi satu kesatuan
yang utuh, maka
diperlukan adanya satu
kesepakatan bersama
yang mampu mewakili
kepentingan semua
rakyat Indonesia secara
menyeluruh.
Pesan
Budi
Pekerti
a. Ir. Soekarno,
b. Drs. Mohammad Hatta,
c. Mohamad Yamin,
d. Ahmad Subarjo,
e. A.A. Maramis,
f. H. Agus Salim,
g. Abikusno Tjokrosujoso,
h. K.H. Abdul Kahar Muzakir, dan
i. K.H. Wachid Hasim.
Meskipun terjadi pertemuan yang alot, akhirnya Panitia
Sembilan mencapai suatu persetujuan antara golongan Islam
dan golongan kebangsaan. Kesepakatan itu tertuang dalam
suatu rancangan Pembukaan hukum dasar yang disebut
Pembukaan yang disahkan pada 10 Juli 1945. Panitia kecil
badan penyelidik menyetujui sebulat-bulatnya rancangan
pembukaan yang disusun oleh Panitia Sembilan tersebut.
Jadi, keinginan sebagian besar anggota Badan Penyelidik
adalah menghendaki Indonesia Raya yang sesungguhnya
mempersatukan semua Kepulauan Indonesia.
Sumber:
Peta Indonesia dan Dunia,
2005
3. Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI)
Jepang membubarkan BPUPKI pada 7 Agustus 1945
sebelum terjadinya proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Kemudian, untuk melengkapi alat-alat perlengkapan
negara setelah terjadinya proklamasi kemerdekaan, maka
dibentuklah panitia persiapan kemerdekaan Indonesia
(
Dokuritsu Junbi Linkai
) sebagai penggantinya.
Wilayah Indonesia
yang begitu luas sangat
memerlukan sebuah
aturan yang mampu
mempersatukannya.
Peta 1.1
Sumatra
Kalimantan
Sulawesi
Bali
Jawa
Papua
Maluku
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
9
Pada 18 Agustus 1945, tepatnya setelah Proklamasi
Kemerdekaan PPKI mengadakan sidangnya yang pertama.
Sebelum sidang resmi dimulai, kira-kira 20 menit dilakukan
pertemuan untuk membahas beberapa perubahan yang
berkaitan dengan rancangan panitia pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang pada saat itu dikenal dengan nama
Piagam Jakarta. Sidang pertama PPKI dihadiri 27 orang dan
menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut.
a. Menetapkan dan mengesahkan Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang bahan-bahannya diambil
dari Rancangan Pembukaan UUD 1945 yang telah
disusun oleh panitia perumus pada 22 Juni 1945
dengan berbagai perubahan.
b. Menetapkan dan mengesahkan UUD yang bahan-
bahannya hampir seluruhnya diambil dari rancangan
UUD yang disusun oleh panitia perancang UUD pada
16 Juli 1945.
c. Memilih Ketua PPKI Ir. Soekarno dan wakil ketua
Drs. Mohammad Hatta masing-masing menjadi
Presiden dan wakil Presiden Republik Indonesia.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka,
1977
d. Pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh
sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Dalam sidang pertamanya 18 Agustus 1945, PPKI
mengesahkan undang-undang dasar negara Indonesia yang kini
terkenal dengan sebutan UUD 1945, terdiri atas dua bagian, yaitu
"Pembukaan" yang di dalamnya memuat Pancasila dan "Batang
Tubuh UUD."
G
ambar 1.7
Selain sebagai tokoh
proklamator, Ir. Soekarno
dan Drs. Mohammad Hatta
dikenal juga sebagai ketua
dan wakil ketua PPKI.
Adil =
Fair
Bangsa =
Nation
Hukum =
Law
Negara =
State
Sumber =
Source
Mengenal
Bahasa
Inggris
10
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun
1968 ditegaskan kembali tentang rumusan Pancasila
sebagai berikut.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawarat
an perwakil an.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila yang dikembangkan oleh para
tokoh kemerdekaan RI, antara lain sebagai berikut.
a. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Memiliki sikap untuk berani dalam memperjuangkan
keadilan dan kebenaran
c. Pendirian setiap bangsa di dunia memiliki harkat dan
martabat yang sama
d. Sikap rela berkorban, harta, jiwa, tenaga, dan pikiran
demi kepentingan bersama
Sumber:
www.hinamagazine.com
e. Sikap bersedia musyawarah dan mufakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
f. Sikap sederhana dalam hidup, hemat, bekerja keras,
dan pantang menyerah
g. Sikap persatuan dan kesatuan bangsa meskipun
didalamnya terdapat perbedaan asal-usul, suku, ras,
agama dan sebagainya
h. Sikap mengutamakan kepentingan umum di atas
kepentingan golongan dan pribadi.
Gambar 1.8
Sebagai wujud patriotisme,
TNI selalu berjuang demi
menjaga kedaulatan negara.
Setiap warga negara
yang mampu secara
jasmani dan rohani,
harus mau berjuang
demi bangsa dan negara
dengan diliputi oleh
semangat pantang
menyerah dan rasa
kebersamaan yang
tinggi, seperti halnya
perjuangan para
pahlawan bangsa
Indonesia terdahulu.
Pesan
Budi
Pekerti
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
11
Kegiatan
Latihan Mandiri
Kerjakan pada buku tugasmu.
Tulislah nilai-nilai perjuangan para perumus Pancasila yang dapat diterapkan dalam
kehidupan. Laporkan hasilnya kepada gurumu.
No.
Nilai-Nilai Perjuangan
1.
2.
3.
4.
5.
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
12
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
Nilai Kebersamaan
dalam Perumusan
Pancasila
B
Adanya kebersamaan dalam proses perumusan
Pancasila menunjukkan bahwa para tokoh pejuang sangat
mempertimbangkan masa depan bangsa dan negaranya.
Mereka banyak mengorbankan pikiran, waktu, dan tenaga
demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sumber:
50 Tahun ABRI,
1995
Para pejuang tersebut memiliki jiwa dan semangat
kejuangan yang tinggi untuk merdeka. Jiwa dan semangat
kejuangan yang dimiliki oleh pejuang itu, di antaranya
sebagai berikut.
1. Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan dari semua lapisan
masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan.
2.
Pro patria
dan
primus patrialis
, yaitu selalu berjiwa untuk
tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah air.
3. Jiwa toleransi atau tenggang rasa antarumat beragama,
suku, golongan, dan bangsa.
4. Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
5. Jiwa ksatria, kebesaran jiwa yang tidak mengandung
balas dendam.
Semangat dan nilai juang para pejuang bangsa dalam
merebut kemerdekaan sudah tidak dapat diragukan. Hal
tersebut dapat dilihat dari adanya kemauan yang besar
G
ambar 1.9
Dengan semangat yang
pantang penyerah, bangsa
Indonesia mengorbankan
seluruh jiwa dan raga demi
meraih kemerdekaan.
Ayo,
Berlatih
Diskusikan dengan
temanmu. Bagaimana
cara menumbuhkan
rasa kebersamaan dalam
kehidupan sehari-hari?
Kemudian, laporkan
hasilnya pada gurumu.
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
13
untuk mengorbankan kepentingan pribadi demi tetap
tegaknya bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Para tokoh pendahulu kita berani melepaskan ambisi
pribadi hanya demi sebuah kata kebersamaan.
Pancasila diambil dari nilai-nilai luhur budaya bangsa
Indonesia yang telah mengakar sejak zaman dahulu. Untuk
itu, merupakan sebuah kewajiban bagi bangsa Indonesia untuk
selalu menghormati nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yaitu
Pancasila agar dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-
hari.
Sumber:
www.wordpress.com
Pancasila adalah dasar negara Indonesia, hal ini sesuai
dengan pembukaan UUD 1945 sekaligus sebagai sumber
dari segala sumber hukum. Pancasila tidak hanya sebagai
jiwa bangsa Indonesia, juga sebagai Kepribadian bangsa
Indonesia. Salah satu upaya nyata seorang pelajar dalam
meng
hormati semangat dan nilai-nilai kebersamaan dalam
perumusan Pancasila adalah sebagai berikut :
belajar dengan rajin,
1.
tidak memaksakan kehendak kepada orang lain,
2.
saling menghormati perbedaan,
3.
tidak semena-mena terhadap orang lain.
4.
Nilai-nilai kebersamaan
dalam proses perumusan
Pancasila harus dapat
dijadikan sebagai teladan
bagi generasi muda pada
masa sekarang untuk
menumbuhkan dan
meningkatkan semangat
kebersamaan serta
melanjutkan perjuangan
dalam rangka mengisi
kemerdekaan.
Pesan
Budi
Pekerti
Gambar 1.10
Pancasila sebagai dasar
negara mencerminkan
pandangan hidup bangsa
Indonesia.
14
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
Latihan Bersama
Kerjakan pada buku tugasmu.
Buatlah kelompok yang terdiri atas tiga orang laki-laki dan tiga orang perempuan.
Tuliskan contoh nilai-nilai Pancasila yang dapat diterapkan di lingkungan keluargamu.
Kemudian laporkan hasilnya kepada gurumu.
No.
Nilai-Nilai Perjuangan
1.
2.
3.
4.
5.
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
15
Meneladani Nilai-Nilai
Perjuangan
C
Nilai-nilai luhur para pahlawan tentunya penting
untuk diteladani dan dilakukan oleh kita sebagai
bangsa Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus
memupuk dan mengembangkan nilai-nilai juang yang
telah dicontohkan oleh para pejuang. Nilai juang bangsa
Indonesia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu nilai
dasar dan nilai operasional.
1. Nilai Dasar
Nilai dasar adalah asas-asas yang diterima sebagai
nilai kebenaran yang ada dan perlu dilestarikan. Nilai-
nilai dasar ini merupakan perwujudan tatanan nilai
budaya luhur yang dijadikan pedoman hidup dan
kekuatan moral spiritual bangsa Indonesia, baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Adapun nilai-nilai dasar tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Nilai-nilai dalam Pancasila, yaitu kekeluargaan,
kebersamaan, dan gotong royong.
b. Nilai-nilai Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
17 Agustus 1945, yaitu nasionalisme dan patriotisme.
c. Nilai-nilai dalam UUD 1945, yaitu semangat
kebangsaan dan kemerdekaan.
2. Nilai Operasional
Nilai operasional atau
praksis
adalah pelaksanaan dari nilai
dasar, biasanya berbentuk norma hukum atau norma sosial.
Hal-hal yang termasuk dalam nilai-nilai operasional
itu adalah sebagai berikut.
a. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Jiwa dan semangat merdeka dan antipenjajahan
c. Patriotisme
d. Kepahlawanan
e. Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka
f. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah
Figur
Sumber :
www.wordpress.com
Dr. Soetomo ialah tokoh
pendiri Budi Utomo,
organisasi pergerakan
yang pertama di
Indonesia.
16
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
g. Persatuan dan kesatuan
h. bekerja tidak mengharapkan balasan
i. Percaya kepada diri sendiri atau percaya kepada
kekuatan dan kemampuan sendiri
j. Pembangunan nasional
k. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari
bangsanya
l. Idealisme kejuangan yang tinggi
m. Berani, rela, dan ikhlas berkorban untuk tanah air,
bangsa dan negara
n. Nasionalisme
Sumber:
www.indonesia.com
o. Kesetiakawanan dan senasib sepenanggungan dalam
kebersamaan
p. Disiplin yang tinggi
q. Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan
Sebagai warga negara yang baik seseorang perlu untuk
mempraktikkan nilai-nilai operasional tersebut dalam
kehidupan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun
dalam masyarakat.
Tidak hanya memiliki jiwa yang tangguh, para pejuang
pun memiliki semangat yang menggebu-gebu dan patut
diteladani oleh semua orang sebagai generasi penerus
bangsa ini, di antaranya dengan menumbuhkan:
a. semangat menentang dominasi asing, terutama
penjajahan;
G
ambar 1.11
Upacara bendera yang
dilakukan dengan khidmat
merupakan salah satu cara
dalam menumbuhkan
semangat nasionalisme.
Dalam melakukan
perjuangannya, para
perumus Pancasila
dilandasi oleh semangat
pantang menyerah dan
nilai-nilai kejuangan
yang tidak pernah mati
dalam dirinya hanya
untuk Indonesia tercinta.
Wawasan
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
17
b. semangat dalam pengorbanan jiwa, raga maupun harta
benda;
c. semangat tahan menderita dan tahan uji;
d. semangat kepahlawanan;
e. semangat persatuan dan kesatuan;
f. percaya pada diri sendiri.
Sebagai siswa yang baik, tentunya dapat meneladani
nilai-nilai luhur para pahlawan tersebut. Caranya, dapat
diwujudkan dalam perilaku seseorang dalam kehidupan
sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun
di lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Di antara sikap dan perilaku yang dapat dikembangkan
tersebut misalnya:
1. Di Lingkungan Keluarga
Sikap keteladanan dan nilai-nilai luhur pahlawan di
lingkungan keluarga dapat diterapkan melalui hal-hal
berikut:
a. mencintai dan menyayangi orangtua;
Sumber:
d ’Maestro,
Mei
2005
b. menaati segala nasihatnya;
c. mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas-tugas dengan
serius, ulet, dan rajin;
d. disiplin terhadap waktu;
e. berbuat sopan terhadap ayah, ibu, saudara dan anggota
keluarga lainnya di rumah;
f. menjaga hubungan baik dengan tetangga;
g. rajin belajar dan pantang menyerah untuk meraih
prestasi yang diinginkan.
G
ambar 1.12
Menciptakan suasan ceria
dengan keluarga termasuk
bentuk nyata kecintaan
terhadap orangtua..
Untuk meneladani
nilai-nilai perjuangan,
generasi muda harus
memiliki kepedulian
terhadap hasil
perjuangan para
pahlawan bangsa dalam
meraih kemerdekaan.
Pesan
Budi
Pekerti
18
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
2. Di Lingkungan Sekolah
Berikut ini beberapa contoh sikap yang dapat
dikembangkan di lingkungan sekolah untuk meneladani
nilai-nilai luhur perjuangan para pahlawan bangsa, yaitu:
a. menolong sesama teman yang membutuhkan tanpa
membedakan;
b. mencintai dan menyayangi sesama teman;
c. menyayangi dan menghormati guru;
d. penuh konsentrasi ketika mengikuti pelajaran yang
disampaikan oleh bapak atau ibu guru;
e. mengerjakan tugas-tugas sekolah;
f. tidak terbiasa untuk kesiangan;
g. tekun dan giat belajar;
Sumber:
www.pikiran rakyat.com
h. penuh semangat tanpa putus asa dalam meraih
prestasi;
i. patuh dan taat terhadap peraturan sekolah.
Sekolah dapat menjadi tempat yang ideal untuk
menuntut ilmu jika siswa, guru, dan kepala sekolah saling
memberikan dukungan terhadap terciptanya lingkungan
belajar yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut,
beberapa contoh sikap di atas harus dilakukan tanpa
pamrih, dengan begitu dapat memberikan hasil yang
benar-benar mencerminkan wujud dari sikap meneladani
nilai-nilai perjuangan.
G
ambar 1.13
Melalui belajar yang tekun
maka prestasi yang tinggi
dapat mudah diraih.
Diskusikan dengan
temanmu. Bagaimana
cara generasi muda
mengembangkan sikap
dan perilaku yang
mencerminkan nilai-
nilai perjuangan di
lingkungan sekolah?
Kemudian, laporkan
hasilnya kepada
gurumu.
Ayo,
Berlatih
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
19
3. Lingkungan Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa,
dan Bernegara
Dalam lingkungan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai keteladanan para
pahlawan dapat diterapkan melalui cara-cara, yaitu:
a. berperilaku sopan dan santun dengan penuh tata krama
di masyarakat;
b. meningkatkan kedisiplinan dalam mengisi
kemerdekaan;
c. berperan serta dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun
(HUT) RI serta dapat mengambil maknanya;
d. mencintai lagu-lagu daerah dan seni kebudayaan
Indonesia;
e. menghormati orang lain dengan penuh rasa tanggung
jawab;
f. menunjukkan rasa kecintaan yang tinggi terhadap
masyarakat, bangsa, dan negara;
g. meningkatkan kesadaran untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa.
Sumber:
www.bukittinggi.go.id
Tentunya perilaku itu harus dibuktikan dengan akhlak
dan budi pekerti yang terpuji. Perilaku tersebut harus
dibiasakan untuk dipraktikkan dalam kehidupan, baik di
keluarga, sekolah maupun dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
G
ambar 1.14
Membantu korban bencana
alam merupakan wujud
nyata dalam meneladani
nilai-nilai perjuangan.
Diskusikan dengan
temanmu. Bagaimana
cara generasi muda
mengembangkan sikap
dan perilaku yang
mencerminkan nilai-
nilai perjuangan di
lingkungan masyarakat,
bangsa, dan negara?
Kemudian, laporkan
hasilnya kepada
gurumu.
Ayo,
Berlatih
20
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
Kerjakan pada buku tugasmu.
Buatlah kelompok yang terdiri atas lima orang. Usahakan berbeda jenis kelamin, kemudian
diskusikan bersama anggota kelompokmu bagaimana cara terbaik dalam menyelesaikan
salah satu masalah berikut ini. Temukan jalan keluarnya dengan cara bermusyawarah
sehingga dapat diperoleh jalan keluar terbaik yang mewakili pendapat dari setiap anggota
kelompok. Dengan aktivitas ini diharapkan siswa mampu meningkatkan nilai-nilai
kebersamaan. Berikut ini sejumlah masalah yang perlu dipecahkan:
No.
Masalah
Cara Mengatasi Masalah
1.
2.
3.
Herman menyontek ketika
mengerjakan soal ujian.
Jeni hanya berteman dengan siswa
atau siswi yang kaya raya.
Beni sebagai juara kelas mencari
ilmu hanya untuk dirinya sendiri.
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
Latihan Bersama
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
21
t 1FSKVBOHBOCBOHTB*OEPOFTJBNFODBQBJQVODBLOZBLFUJLBEJCBDBL
BOUFLT
Proklamasi kemerdekaan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta
pada 17 Agustus 1945.
t *S4PFLBSOPEBO%ST.PI)BUUBBLIJSOZBNFNQSPLMBNBTJLBOLF
NFSEFLBBO
pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi di Jalan Pegangsaan Timur Nomor
56, Jakarta.
t ,FCFSTBNBBOEBMBNQSPTFTQFSVNVTBO1BODBTJMBNFOVOKVLLBOCBIX
B
para tokoh pejuang sangat mempertimbangkan masa depan bangsa dan
negaranya.
t *TUJMBI1BODBTJMBUFSEBQBUEBMBNLJUBC
Negarakertagama
karya Mpu Prapanca
dan kitab
Sutasoma
karya Mpu Tantular.
t 3VNVTBO1BODBTJMBZBOHEJTFQBLBUJBOUBSBMBJO
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusia yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Ringkasan Bab 1
Kegiatan
Mengukur Kemampuan
Berikan tanda (
✓
) pada kolom Ya atau Tidak pada beberapa pernyataan berikut.
Kemudian, berikan komentarmu.
No.
Pernyataan
Ya
Tidak
Komentar
1.
Rumusan Pancasila sudah sepenuhnya sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia.
2.
Nilai-nilai kebersamaan bukan satu-satunya hal
yang utama dalam merumuskan Pancasila.
3.
Meneladani nilai-nilai perjuangan hanya
tanggung jawab generasi muda saja.
22
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
1. Rumusan Pancasila yang benar dan
menjadi pedoman berbangsa dan
bernegara terdapat pada ....
a. Pembukaan UUD NKRI 1945
b. Batang Tubuh UUD NKRI 1945
c. Seluruh pasal dalam UUD NKRI
1945
d. Tap MPR No. IV/MPR/2000
2. Nilai luhur perumusan Pancasila bagi
bangsa Indonesia adalah ....
a. mengutamakan kelompok
b. menumbuhkan semangat keber-
samaan
c. berjuang dengan mengharapkan
imbalan
d. membantu orang lain karena
terpaksa
3. Sikap saling menghormati antarsuku
bangsa merupakan kewajiban pergaulan
terhadap sesama manusia, terutama
karena kita ....
a. menerima sifat perbedaan
b. senasib sepenanggungan
c. sama-sama warga negara
d. diwajibkan bersikap demikian
4. Naskah Proklamasi kemerdekaan Bangsa
Indonesia di
ketik oleh ....
a. Wikana
b. Sajuti Melik
c. Adam Malik
d. Chairul Saleh
5.
Dokuritsu Junbi Cosakai
merupakan nama
lain dari ....
a. PPKI
b. BPUPKI
c. KNIP
d. Dewan Revolusi Rakyat
6. Pembacaan naskah Proklamasi ke-
merdeka an dilaksanakan di jalan ....
a. Imam Bonjol No. 1
b. Cikini Raya No. 15
c. Pegangsaan Timur No. 56
d. Kwitang Raya No. 16
7. Selalu berjiwa untuk tanah air dan
mendahulukan kepentingan tanah air
dikenal dengan istilah ....
a.
Pro patrialis
b.
Pro patri
dan
primus patrialis
c.
Primus patri
d.
Pro sosialis
8. Nilai-nilai keteladanan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara adalah ....
a. penuh semangat tanpa putus asa
dalam meraih prestasi
b. penuh konsentrasi ketika mengikuti
pelajaran yang disampaikan oleh
bapak atau ibu guru
c. patuh dan taat pada aturan sekolah
d. berperilaku sopan dan santun dengan
penuh tata krama di masyarakat
9. Berikut adalah contoh yang termasuk ke
dalam nilai operasional, yaitu....
a. disiplin terhadap waktu
b. menjaga hubungan baik dengan
tetangga
c. rasa harga diri sebagai bangsa yang
merdeka
d. menaati segala nasihatnya
10. Presiden dan wakil presiden pertama
dibentuk dengan cara ....
Kerjakan pada buku tugasmu.
A. Pilihlah jawaban yang tepat.
Evaluasi Bab 1
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
23
a. dipilih langsung oleh rakyat
b. mengangkat dirinya sendiri
c. direkomendasikan MPR
d. aklamasi suara bulat di PPKI
11. Hasil kerja dari Panitia Sembilan
adalah ....
a. UUD NKRI 1945
b. GBHN
c. Piagam Jakarta
d. KNIP
12. Orang yang menjanjikan kemerdekaan
bagi Hindia Timur ....
a. Perdana Menteri Kuniaki Koiso
b. Perdana Menteri Tojo
c. Jenderal Terauci
d. Kapten Yamamoto
13. Orang yang menyampaikan rumusan
lima dasar negara dalam sidang BPUPKI
tanggal 31 Mei 1945 ialah ....
a. Mr. Mohammad Yamin
b. Prof. Dr. Supomo
c. Ir. Soekarno
d. Drs. Moh. Hatta
14. Berikut adalah contoh nilai yang
dikembangkan di lingkungan sekolah,
yaitu ....
a. meningkatkan kedisplinan dalam
mengisi kemerdekaan
b. menunjukkan rasa kecintaan yang
tinggi terhadap masyarakat, bangsa,
dan negara
c. meningkatkan kesadaran untuk
menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa
d. menolong sesama teman yang
membutuhkan tanpa membedakan
15. Pencipta lagu ke
bangsaan
Indonesia
Raya
, yaitu ....
a. Sajuti Melik
b. W.R Supratman
c. Soepomo
d. MR. Mohamad Yamin
16. Pada 17 Agustus 1945 naskah Proklamasi
Kemerdekaan RI ditanda tangani atas
nama bangsa Indonesia oleh ....
a. Soekarno dan Soepomo
b. Soekarno dan Soekarni
c. Soekarno dan Mohammad Hatta
d. Achmad Soebardjo dan Mohammad
Hatta
17. Berikut orang yang merupakan golongan
non-Islam dari sembilan tokoh BPUPKI,
yaitu ....
a. Mohammad Yamin
b. AA. Maramis
c. Ahmad Subarjo
d. Abikusno Tjokrosujoso
18. Jumlah anggota PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) yang dibentuk
pada 7 Agustus 1945 sebanyak ....
a. 9 orang
b. 21 orang
c. 27 orang
d. 30 orang
19. Berikut ini adalah nama-nama tokoh
yang mengajukan lima dasar negara,
kecuali
....
a. Prof. Dr. Supomo
b. Drs. Mohammad Hatta
c. Mr. Mohammad Yamin
d. Ir. Soekarno
20. Berikut hal-hal yang dapat kamu lakukan
untuk mengisi kemerdekaan RI, yaitu ....
a. mengisinya dengan perilaku hura-
hura
b. berbuat sesuai zaman
c. senang bermalas-malasan
d. membuat prestasi yang baik untuk
mengharumkan nama bangsa.
24
Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik untuk Kelas VI
B. Isilah titik-titik berikut dengan benar.
1. Pada 6 dan 9 Agustus dua kota di Jepang, yaitu ... dan ... dibom oleh Sekutu.
2. Sang Saka Merah Putih dijahit oleh ... yang merupakan isteri dari Ir. Soekarno.
3. Kitab
Sutasoma
merupakan karya dari ....
4.
Dokuritsu Junbi Cosakai
disebut juga sebagai ....
5.
Dokuritsu Junbi Linkai
disebut juga sebagai ....
6. BPUPKI diketuai oleh ... dan ... dengan wakilnya seorang bangsa Jepang.
7. KNIP merupakan kepanjangan dari ....
8. Piagam Jakarta disebut juga dengan ....
9. Salah satu isi Piagam Jakarta adalah ....
10. BPUPKI mengadakan sidang 2 (dua) kali, yaitu pada ... dan ....
C. Jawablah pertanyaan berikut.
1. Bagaimana proses perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaan?
2. Mengapa Ir. Soekarno dan Drs. Mo
hammad Hatta menjadi tokoh yang memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia?
3. Apa yang dihasilkan dari sidang pertama PPKI?
4. Mengapa Indonesia perlu memiliki dasar negara?
5. Dari manakah dasar negara Indonesia berasal?
6. Apakah orang perlu bermusyawarah? Kemukakan alasanmu.
7. Sikap dan perilaku apa yang sebaiknya dikembangkan di lingkungan sekolah?
8. Mengapa kita perlu meneladani nilai-nilai perjuangan dan kebersamaan?
9. Apakah yang harus kita lakukan untuk menghargai perjuangan para pahlawan bangsa?
10. Menurutmu apakah perlu mengetahui proses perjuangan para pahlawan dalam meraih
kemerdekaan?
Ayo, Kerjakan
Kunjungi salah satu museum sejarah. Temukan beberapa benda bersejarah yang
berkaitan dengan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI. Deskripsikan benda yang
kalian temukan dan jelaskan hubungannya dengan peristiwa bersejarah tersebut.
Laporkan hasilnya dalam buku tugas kelompok.